Manfaat & Bahaya Rokok
Posted by: florenseve on: Maret 10, 2011
In: Rokok | Uncategorized Comment!
BAHAYA ROKOK DAN MEROKOK
Apa Itu Rokok ?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali
dipatuhi). Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Sejarah Rokok
Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian
kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Telah banyak riset
yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping
menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit
pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Keterangan: Data sejarah
saya peroleh dari wikipedia hasil saya browsing dan kemudian saya rangkum.
Cara Mendapatkannya
Rokok bisa didapat di Mall, di warung, di pedagang asongan dll.
Keterangan: Data cara
mendapatkannya saya peroleh dari tukang warung dant toko (maaf nama toko tidak
bisa disebutkan) di sekitar lingkungan tempat tinggal saya.
Harga Rokok
Harga rokok berkisar antara
Rp. 5.600.00 sampai Rp.9000.00. Berikut adalah merek rokok beserta harga rokok
yang beredar di pasaran saat ini.
X Mild Rp 7.000 per bungkus
Country Rp 6.500
perbungkusStar Mild Rp 7.500 perbungkusMarlboro Rp 9.000 per bungkus.
Keterangan: Data Harga
rokok saya peroleh dari tukang warung dan toko di sekitar lingkungan tempat
tinggal saya.
Cara Pakai
Cara atau memakai rokok adalah dengan mengisapnya atau di hisap.
Keterangan: Data cara pakai
saya peroleh dari para pemakai rokok di sekitar lingkungan tempat tinggal saya.
Para Perokok
Para perokok di masyarakat umumnya adalah para tukang baso, buruh,
pedagang, pegawai kantoran bahkan sampai dokter samapai professor pun ikut
merokok.
Keterangan: Data perokok
saya peroleh dari pertanyaan saya kepada masyarakat di desa saya.
Bahaya Rokok
Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan
menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga
kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Penyakit yang dapat
diderita perokok pasif ini tidak lebih baik dari perokok aktif. Mereka menjadi
mudah menderita kanker, penyakit jantung, paru dan penyakit lainnya yang
mematikan. Mereka yang dikelilingi oleh asap rokok akan lebih cepat meninggal
dibanding mereka yang hidup dengan udara bersih. Dan angka kematiannya
meningkat 15% lebih tinggi.
Dari penelitian terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak
pernah merokok, terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif di rumah akan
meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 18%. Bila hal ini terjadi dalam
waktu yang lama, 30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi
perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker
paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang bila berlangsung lama, hingga 20
tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%.
Asap rokok diketahui telah mengandung sekitar 4.000 bahan kimiawi,
dimana 60 diantaranya diketahui dapat menyebabkan kanker. Setyo Budiantoro dari
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25
persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok,
sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh
orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar
karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter.
Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok
yang dihisap. “Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika
perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.”
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung
rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Berikut sejumlah zat
berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:
Tar
Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan
kanker.
Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat
dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Nikotin
Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu
peningkatan konsumsi.
Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali
lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Karbon Monoksida
Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam
tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu
terjadinya penyakit jantung.
Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi
tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Bahan Kimia Berbahaya
Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di
tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan
terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Keterangan: Data Bahaya
rokok saya peroleh dari rangkuman saya ketika mempelajari ipa biologi.
Beragam Penyakit Mengancam Kehidupan Manusia Akibat Merokok
Dampak positif dari merokok belum ditemukan di dalam sebuah
artikel atau opini publik kecuali keuntungan bagi produsen dan pedagangnya.
Yang ada adalah himbauan dan seruan dari berbagai pihak untuk menghindari yang
namanya rokok. Namun demikian, sampai hari ini, meskipun sudah banyak himbauan
dan peringatan akan bahaya merokok, tetapi tetap saja banyak orang di muka bumi
ini yang merokok.
Padahal, semua orang tahu bahwa dampak negatif dari merokok sangat
banyak dan beragam bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti kandungan tar,
nikotin, zat, dan gas kimia dalam rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi
membenihkan sekian penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatan.
Di pasaran saat ini banyak
juga ditemui rokok yang mengklaim produknya memiliki kandungan tar dan nikotin
lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan sebagai efek samping
merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan bagi orang di
sekitarnya (pasif).
Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok.
Selain itu disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih
muda dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5
tahun lebih muda.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara, dan esofagus. Wanita
perokok memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru
dibanding yang tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi
terkena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok.
Kanker perut dan lambung,
kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat menyebabkan diabetes mellitus,
kencing manis, kanker leher rahim, kanker darah atau leukemia.
Perokok berisiko 3 kali
lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Rokok dapat
menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak. Perokok berisiko
10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah ke
infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.
Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asma, batuk
kronis, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan,
bayi lahir prematur, bayi lahir berat badan kurang (BBLR), dan gangguan
pernapasan.
Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunnya bahan
berbahaya rokok ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengonsumsi
sumber-sumber klorofil dan antioksidan secara teratur. Tidak lupa tentunya
saran yang paling tepat adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan
kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok.
Selain perokok, di negeri kita tercinta ini jumlah perokok pasif
ternyata sangat banyak. Survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 menunjukkan,
91,8 persen penduduk mengaku merokok di rumah ketika sedang bersama
keluarganya. Akibatnya, 97,5 juta orang dengan mudah mengisap asap rokok di
rumah. Dari jumlah itu, 43 juta diantaranya adalah bayi hingga anak-anak
berusia 14 tahun.
Merokok merupakan perilaku
adiksi yang telah mewabah secara global dan endemis di Indonesia. Ini
menjadikan masalah bersama yang perlu ditanggulangi.
Sebagian besar keluarga di Indonesia mempunyai anggota keluarga
yang pernah atau sedang menjadi perokok aktif. Bila perilaku merokok menjadi
adiktif pada salah satu anggota keluarga, maka anggota keluarga yang lain akan
terkena dampak buruknya, termasuk janin yang masih di dalam kandungan.
Karena itu, jika Anda
seorang perokok, maka berhenti merokok merupakan langkah yang sangat terpuji.
Ini artinya, Anda tak hanya menyayangi diri Anda sendiri, tapi juga menyayangi
sesama. Memang, tidak mudah bagi orang yang sudah kecanduan rokok untuk
menghentikan kebiasaan buruk ini. Banyak kalangan sampai hari ini tidak pernah
patah arang untuk mengingatkan orang agar menghindari rokok.
Keterangan: Data Beragam
Penyakit rokok saya peroleh ketika saya baca di buku ipa dan hasil rangkuman
browsing saya.
Berhenti Merokok
Merasa sulit berhenti merokok, banyak perokok yang berusaha
mengurangi bahaya rokok dengan beralih ke rokok rendah tar. Mereka menganggap,
rokok jenis ini memiliki risiko yang lebih ringan terhadap kesehatan, atau
dengan kata lain, rokok rendah tar merupakan rokok yang ‘ramah’ terhadap
kesehatan. Tapi benarkah rokok rendah tar lebih aman? Sejauh ini, belum ada
bukti ilmiah yang menyatakan bahwa rokok rendah tar menurunkan risiko gangguan
terhadap kesehatan.
Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan? Rasanya, tak ada pilihan yang
lebih baik kecuali berhenti merokok. Karena, banyak manfaat yang akan Anda
peroleh jika berhenti merokok. Salah satunya, kualitas dan kuantitas hidup Anda
akan meningkat. Begitu pun kualitas dan kuantitas hidup orang-orang yang
tinggal bersama Anda, akan meningkat pula. Ini bisa dipahami karena mereka yang
selama ini terpaksa ikut mengisap asap rokok dari Anda, kini terbebas dari asap
berbahaya itu.
Bagi masyarakat, hal itu akan mengurangi pengeluaran biaya
pengobatan penyakit akibat rokok, serta mengurangi mangkir karena sakit akibat
rokok.
Diantara zat kimia itu yang terpenting dan sudah ada kaitannya
dengan penyakit adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar sebagai getah tembakau adalah zat berwarna coklat berisi
berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik, dan
N-nitrosamine. Tar yang dihasilkan asap rokok akan menimbulkan iritasi pada
saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring, dan kanker paru.
Kanker
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin
tersier, bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31%
nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada
umumnya bersifat asam (pH 5,5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan
tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi
sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok.
Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam
sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya
tidak dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.
Nikotin juga berpengaruh terhadap pembuluh darah yakni merusak
endotel pembuluh darah dan terhadap trombosit dengan meningkatkan agregasi
trombosit. Nikotin diduga sebagai penyebab ketagihan merokok.
Karbon monoksida (CO)
adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel
darah merah, sehingga membentuk karboksi hemoglobin mencapai tingkat tertentu
akan dapat menyebabkan kematian.
Akibat buruk dari kebiasaan merokok bagi kesehatan menurut salah
satu penelitian kohort prospektif oleh Doll & Hill di Inggris tahun 1951,
yang berlangsung hingga tahun 1990-an. Penelitian melibatkan 34.439 dokter
sebagai responden, sepuluh ribu responden tersebut telah meninggal dunia dalam
periode 20 tahun pertama penelitian (1951-1971).
Sementara 10.000 orang lainnya meninggal dalam 20 tahun kedua
(1971-1991) sejak penelitian itu sampai tahun 1990 ada sekitar 50 juta orang
yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Sedangkan dari tahun 1995 sampai tahun
2000 diperkirakan ada setidaknya 15 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan
merokok. Doll dan Hill melaporkan penyakit yang disebabkan oleh merokok, antara
lain: kanker paru, kanker esofagus, kanker saluran napas lainnya, bronchitis
kronik, dan emfisema, penyakit jantung paru.
Weir dan Dunn melaporkan hasil penelitian terhadap 68.153
laki-laki dan mendapatkan risiko yang lebih tinggi pada perokok untuk
mendapatkan kanker paru, kanker mulut, kanker laring, kanker esophagus.
Penyakit lain yang berhubungan dengan merokok ialah ulkus peptikum, emfisema,
aneurisma, arteriosclerosis.
Kebiasaan merokok akan memepercepat penurunan faal paru. Penurunan
volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP 1), pertahun adalah 28,7 ml, 38,4 ml dari
41,7 ml masing-masing untuk nonperokok, bekas perokok dan perokok aktif.
Kebiasaan merokok mempengaruhi terjadinya penyakit paru akibat
kerja seperti fibrosis paru akibat paparan aluminium, paparan radon, polimer
FUME fever. Pengaruh asap rokok dapat lebih besar daripada pengaruh debu
tambang. Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh buruk debu hanya sekitar
sepertiga dari pengaruh buruk rokok.
Keterangan: Data Berhenti
merokok saya peroleh dari bahaya rokok dengan beragam penyakit akibat rokok
kemudian saya rangkum dijadikan satu dan survei diatas diperoleh dari lembaga
survei hasil saya browsing.
Keuntungan dan Kerugian Rokok
Keuntungan Rokok:
1. Rokok menguntungkan
pemerintah untuk sektor pajak dan cukai.
2. Rokok menguntungkan masyarakat atau rakyat dalam mecari
lapangan kerja sehingga terciptalah lapangan kerja untuk rakyat untuk menjadi
buruh pabrik rokok dan petani tembakau.
3. Rokok menguntungkan para pedagang dalam hal export rokok keluar
negeri.
Kerugian Rokok:
1. Kerugian rokok adalah
dapat menimbulkan sakit bagi para penggunanya maupun orang yang ada di
sekelilingnya. Kerugian rokok dapat menimbulkan sakit kanker, gangguan jantung,
gangguan kehamilan, asma dan lain-lain.
2. Kerugian rokok juga adalah mubazir. Mending uang nya di simpan
atau di tabungkan daripada untuk beli rokok yang ada manfaatnya buat kesehatan.
3. Kerugian rokok juga adalah mengganggu kenyamanan orang di
sekitarnya juga dapat menimbulkan penyakit bagi orang yang tidak merokok.
Keterangan: Data kerugian
dan keuntungan rokok saya peroleh dari pertanyaan saya terhadap kakak saya
kemudian saya rangkum dan bisa dilihat hasilnya.
manfaat merokok
Manfaat Merokok

Ternyata di samping bejibunnyaa bahaya dari asap rokok, terselip
juga manfaat dari merokok. Setidaknya itulah yang saya baca dari sebuah artikel
tentang rokok.
Inilah beberapa manfaat dari merokok yang tanpa sengaja saya
temukan:
Menurut Woodrow Wyatt, peneliti dari Inggris dalam artikel yang di
muat di The Times (Juli 1994), orang merokok di Glasgow tidak lebih banyak dari
mereka yang ada di Bournemouth (kota sebelah selatan Glasgow). Tapi ternyata
angka penderita penyakit jantung di Glasgow lebih banyak dari pada di
Bournemouth.
Orang Yunani yang mendapat subsidi tembakau dari Uni Eropa,
merupakan perokok terberat di dunia, namun angka rata-rata penderita kanker
wanita terendah dan terendah kedua bagi pria. Demikian pula untuk penyakit
jantung dan pernafasan, sangat sedikit. Hal ini di sebabkan orang Yunani banyak
mengkonsumsi ikan dan minyak zaitun yang mengandung lemak tak jenuh ganda.
Seorang ahli THT ternama di AS mengatakan, bahwa ia menyarankan
pada mantan perokok yang terserang batuk, untuk menghisap dua batang rokok
sehari, dan hal itu menyembuhkan mereka.
Dr. James Le Fanu di AS menulis: “Perokok mempunyai resiko 50%
lebih sedikit terkena penyakit alzheimer (pikun), dan banyak perokok yang
mempunyai perlindungan lebih banyak dari penyakit ini.” The New England Journal
of Medicine tahun 1985 menulis, para perokok yang terkena kanker endometrik
kandungan 50% lebih sedikit daripada nonperokok.
Menurut artikel di Journal of The American Medical Association,
penyakit kanker usus dan ulcerative, 30-50% lebih besar berpotensi menyerang
nonperokok.
The American Government’s Health and Nutrition Examination Survey,
menemukan kemungkinan osteoarthritis menyerang perokok berat 5 kali lebih kecil
daripada nonperokok.
Menurut Prof. Petrus Budi Santoso, rokok bisa menolong manusia
dari terkaman parkinson (sindrom yang membuat organ tubuh bergetar liar dan
susah di kontrol). Sebab, dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menghambat
berkurangnya sel-sel di otak, yang mengakibatkan gangguan pada saraf. Ahli
penyakit saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mengaku pernah
meneliti dampak nikotin terhadap parkinson pada tahun 1987. Ia meneliti 100
pria perokok dan 100 pria tak merokok, yang semuanya penderita parkinson.
Mereka rata-rata berusia di atas 50 tahun. “Ternyata mereka yang perokok tidak
cepat parah penyakitnya,” katanya.
Di Inggris, pada akhir perang dunia ke dua, penderita jantung
mengalami penurunan secara drastis padahal jumlah perokok waktu itu sangat
tinggi.
Selama ini rokok di cap sebagai biang kerok dari berbagai jenis
penyakit horor. Para ahli kedokteran pun tidak berani membuktikan kemungkinan
doktrin itu salah. Sejauh ini memang di perlukan satu studi yang seimbang dan
objektif mengenai apa yang menyebabkan sakit, termasuk keuntungan dan kerugian
merokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar